Temui Korban K2, Tim Polda Aceh Kantongi Bukti Pungli

Rate this posting:
{[['']]}



 

Terlihat para Guru Korban K2 yg tengah menulis pernyataan telah Dipungli oleh Oknum BKPP Atam

AtjehUpdate.com,- Kualasimpang, Tim Polisi Daerah (Polda) Aceh dilaporkan telah turun ke Kabupaten Aceh Tamiang. Tujuannya ingin mengusut kasus Calon Pegawai Negeri Sipil Kategori Dua (CPNS-K2) yang sudah tiga tahun belum terima SK.

Pada Rabu (23/08) sekitar pukul 10.30 WIB, Tim Polda Aceh terdiri dari empat orang terlihat mendatangi Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) yang kini telah berubah nama menjadi Badan Kepegawaian Pelatihan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Tamiang di Karang Baru.

Mereka diterima langsung oleh Kepala BKPSDM, Amiruddin AR. Dari kantor tersebut mereka membawa sejumlah berkas dokumen penting salah satunya daftar nama CPNS K2 yang sudah lulus maupun yang belum.

Informasi dihimpun AtjehUpdate.com, menyebutkan, kedatangan Tim Polda Aceh ingin mencari keterangan dan informasi terkait kasus dugaan pungutan liar (Pungli) terhadap CPNS K2 yang hingga kini belum menerima SK dan NIP. Sejumlah polisi berpakaian preman itu juga akan menjumpai para korban K2 yang diduga telah dimintai uang mencapai jutaan rupiah oleh oknum pejabat BKPSDM untuk pengurusan PNS.

“Iya dari Polda, katanya mau ketemu Kepala BKPP, tapi pak Amir-nya sedang rapat, tidak ada di Kantor,” tutur salah seorang pegawai Kantor BKPP.


Sebelumnya, Tim Polda Aceh juga telah bertemu DPP LSM Gadjah Puteh sebagai lembaga yang pertama kali membongkar kasus K2 tersebut. Dimana, puluhan orang guru tenaga kontrak yang dinyatakan lulus seleksi tes PNS dari jalur K2 di pemkab Aceh Tamiang selain tidak pegang SK, mereka mengaku telah menyetor sejumlah uang kepada pihak BKPP yang pada saat itu dipimpin Syamsuri, SE.

“Nasib mereka tidak ada kejelasan selama tiga tahun. Mereka selalu dijanjikan BKPP bahwa selangkah lagi SK PNS amereka kan keluar dari BKN, tapi nyatanya tidak ada juga sampai sekarang,” ungkap Direktur Eksekutif DPP LSM Gadjah Puteh, Sayed Zahirsyah Al Mahdaly yang dijumpai AtjehUpdate.com, di Tualang Cut, Kecamatan Manyak Payed, Kamis (24/08).

Pengurus Gadjah Puteh berjumlah tiga orang tengah mendampingi Tim Polda Aceh bertemu dengan sejumlah korban K2 perwakilan UPTD 5 Manyak Payed. Kepada petugas, para korban K2 yang mayoritas kaum ibu-ibu ini memberi keterangan secara rinci termasuk keterangan total jumlah uang yang disetor melalui Koordinator UPTD Manyak Payed atas nama Ratih Rozaliah yang kini bertugas di Dinas Pendidikan Aceh Tamiang.

“Sebelumnya Tim dari Polda, Senin (22/8) sudah datang menjumpai kami untuk minta dibantu tentang laporan, data dan informasi seputar persoalan K2 di Aceh Tamiang. Pada prinsipnya LSM GP siap bekerjasama dengan Polda, karena kasus ini memang harus diungkap. Selain status guru K2 harus diperjelas, indikasi pungli K2 juga harus diusut hingga ke meja hijau,” desak Sayed.

Dikatakan, berdasarkan data Panselnas CPNS 2013, daftar tenaga honorer K2 yang dinyatakan lulus seleksi sebanyak 672 orang dan 84 orang diantaranya adalah guru yang mengajar di sekolah swasta yang saat ini sedang diperjuangkan kelulusannya di BKN Pusat.

Ke 84 guru honorer tesebut telah dimintai uang dengan jumlah bervariasi dari Rp 4 juta sampai Rp 25 juta/orang. Padahal untuk mendapatkan uang tersebut mereka terpaksa menjual harta bendanya, antara lain menjual tanah, menggadai sawah bahkan uang tabungan Umrah terpaksa dipakai demi untuk lewat PNS.

“Guru K2 ini satu paket, jumlahnya 84 orang dari enam UPTD yang dikoordinir oleh perwakilan masing-masing UPTD di tempatnya bertugas. Semuanya sudah member uang. Jadi walaupun mereka lulus PNS, namun perbuatan punglinya tidak bisa ditolerir, kita minta diproses secara hukum,” tandas Sayed alias Patih GP. 

Menurut Sayed, terjadinya indikasi pungli tersebut sangat mencoreng birokrasi di Aceh Tamiang. Pasalnya, untuk pengurusan CPNS tentunya BKPP sudah memiliki SPPD sendiri, namun mengapa ada pungutan dari belakang terhadap para guru kontrak yang gajinya tak lebih dari Rp 1 juta/bulan. “Artinya selama ini pejabat BKPP selalu difasilitasi dari transportasi, makan hingga penginapan hotel mewah   setiap kali berangkat ke BKN di Medan maupun ke Jakarta memakai uang patungan guru-guru yang dihimpun dari UPTD-UPTD,” beber Sayed geram.

Sementara, salah seorang Tim Polda yang ditanyai AtjehUpdate.com, mengatakan, dari Kantor BKPSDM Aceh Tamiang, pihaknya telah mengamankan sejumlah berkas yang dianggap dokumen penting, salah satunya daftar nama-nama tenaga honorer K2 hasil Panselnas CPNS 2013. “Ada beberapa berkas yang kita bawa, salah satunya daftar nama K2 itu,” ujarnya.

Sementara, saat bertemu para korban K2 di Tualang Baru, Manyak Payed, Tim Polda juga mendapat informasi penting untuk menindak lanjuti kasus tersebut. Seluruh korban K2 telah membuat surat pernyataan ber-materai 6000 yang isinya terkait dana yang telah dikeluarkan mereka untuk pengurusan PNS dan mereka akan menuntut ganti rugi.

Kemudian surat pernyataan tersebut diserahkan kepada Tim Polda Aceh. Polda Aceh juga akan menemui Sekretaris Daerah (Sekda) Razuardi Ibrahim dan segera memanggil koordinator UPTD untuk dimintai keterangan.

Kepala BKPSDM Aceh Tamiang, Amir AR yang dikonfirmasi wartawan, Rabu (23/8) sore membenarkan ada Tim Polda Aceh datang ke kantor BKPSDM. Mereka meminta sejumlah dokumen mengenai K2. "Betul yang datang dari Polda, dalam rangka mencari berkas dokumen terkait K2. Kedatangan mereka juga berkaitan pemberitan K2 yang selama ini muncul di sejumlah media," ujar Amir sembari mengatakan, ada sejumlah berkas yang dibawa dari BKPSDM, diantaranya daftar nama K2.[Red]
Share on Google Plus

About update atjeh

Atjehupdate.com - Media Tegas Berimbang

0 komentar:

Post a Comment