Tolak Bersalaman, Wabup Aceh Timur Dinilai Sangat Kekanakan

Rate this posting:
{[['']]}

 
AtjehUpdate.com,- LANGSA, Sikap wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Bin Syamaun yang menolak bersalaman dengan salah seorang aktivis muda asal Lhok Nibong, Aceh Timur oleh sebahagian kalangan dinilai sangat kekanakan.

Demikian disampaikan salah seorang tokoh pemuda Aceh Timur, Taufiq melalui pesan WhatsApp nya pada atjehupdate.com, Selasa (29/8).

"Selaku pemimpin daerah dan sebagai orang yang dituakan di pemerintahan Kabupaten Aceh Timur, semestinya Wabup dapat menjadi tauladan bagi masyarakatnya bukan malah bersikap sebaliknya," ujar Taufiq kecewa.

Menurutnya, perbedaan pandangan politik dalam suatu ruang demokrasi, apalagi ajang pilkada adalah sebuah dinamika dari proses pembelajaran politik dan berdemokrasi.

"Pilkada sudah berlalu, yang terpilih adalah pemimpin seluruh rakyat Aceh Timur bukan pemimpin milik satu kelompok atau golongan, hiruk pikuk pilkada sudah usai," ujar Taufiq.

Seperti diberitakan, susana pelantikan Walikota/Wakil Walikota Usman Abdullah, SE dan Drs.Marzuki Hamid,MM yang dilakukan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf bertempat gedung DPRK Kota Langsa Senin (28/8), untuk masa jabatan lima tahun kedepan, secara keseluruhan berlangsung tertib dan aman.


Namun ada hal yang sangat memalukan terjadi, menurut salah satu tamu undangan yang enggan disebutkan namanya mengatakan "ketika para tamu undangan mulai memasuki gedung DPRK Langsa, tepat nya pada pukul 09.20 WIB saat salah satu aktivis asal Lhok Nibong, Adi Maros bersama dengan mantan calon Walikota Langsa Fazlun Hasan saat itu kebetulan berpapasan dengan Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul Bin Syama'un.

Fazlun Hasan yang ketika itu berjalan lebih dahulu lalu mengulurkan tangannya bersalaman (jabat tangan -red) dengan Wakil Bupati itu. Tetapi menyusul Adi Maros mrngulurkan tangan kanannya mengajak bersalaman, hal yang mengejutkan pun terjadi, Syahrul Bin Syama'un menolak bersalaman dengan Adi Maros, ujarnya seraya berkata dengan bahasa Aceh, "Ngen kah hana payah keudeh" (dengan kamu gak perlu salam).

Tidak menyangka mendapati sikap tersebut dengan rasa terkejut Adi Maros spontan menjawab, "Menyoe hana payah bek keudeh, karna loen tuan merasa sesama muslim maka jieh loen salam (Kalau tidak perlu tidak masalah, karna saya merasa sesama muslim makanya saya salam) ucap Adi Maros.

Selanjutnya adu mulut antar keduanya itupun tak tetelakkan dan berlangsung dalam suasana semakin memanas.

Fazlun Hasan dan Rusli, salah seorang anggota Anggota DPRA dari partai Aceh mencoba menengahi serta melerai kedua nya.

Adi maros ketika dihubungi wartawan via telepon selulernya tidak menampik dan membenarkan insiden tersebut.

"Benar tadi saya sempat adu mulut dengan Wakil Bupati Aceh Timur ketika hendak memasuki ruang VIP gedung DPRK Langsa, beliau (red-Wabup Aceh Timur) menolak bersalaman dengan saya seraya melontarkan kata-kata yang tidak pantas dikeluarkan oleh seorang pemimpin.

"Meski berbeda partai politik namun hakekatnya kami sama-sama muslim tidak seharusnya beliau berbuat demikian" ucap Adi Maros.[Jagad]

Share on Google Plus

About update atjeh

Atjehupdate.com - Media Tegas Berimbang

0 komentar:

Post a Comment