Kriminalitas Ramadhan

Rate this posting:
{[['']]}
AtjehUpdate.com, Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan dinantikan oleh umat umat Islam diseluruh penjuru dunia. Disebut berkah karena di bulanini kita melatih kesabaran dan mengendalikan hawa nafsu, mengajarkan empati jika kita berada pada posisi orang-orang yang tidak mampu? Bagaimana kita bisa merasakan penderitaan mereka jika kita tidak turut merasakan apa yang mereka rasakan.

Agama kita hanya menganjurkan untuk berpuasa sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, tetapi bayangkan jika menjadi mereka? Mereka tidak makan berhari-hari bahkan mungkin sahur dan berbuka hanya dengan segelas air putih.

Fenomena yang terjadi pada kebanyakan masyarakat, kita tidak seutuhnya memaknai apa itu bulan Rahmadhan. Kita bukannya sibuk mengejar Ibadah selama berada di bulan suci umat Islam ini, tetapi malah menjadikan kesempatan ini sebagai ajang mencari uang melalui jalur haram, dan anehnya lagi banyak dari mereka mengaku melakukan itu sebagai upaya agar dapat melaksanakan Hari Raya Idul Fitri.

Kejahatan yang paling sering terjadi ialah pencurian baik itu di kawasan perkotaan maupun perdesaan. Diperkotaan, seperti Banda Aceh yang menjadi target pencurian adalah mahasiswa yang notebene berasal dari berbagai kota di Indonesia. Mengapa demikan? Mungkin karena sifat teledornya mahasisw dan sering kali mengabaikan apa yang terjadi disekitarnya bahkan pada dirinyas sendiri.

Mahasiswa menganggap bahwa tugas kuliah dan apapun yang berhubungan dengan kuliah merupakan prioritas utamanya. Hal ini dianggap wajar karena persepsi mahasiswa bahwa ia merantau jauh, terpisah dengan orang tua, maka ia harus sukses dan memfokuskan diri pada kuliah.

Kebanyakan Mahasiswa ketika ia gagal dalam melaksanakan tugas kuliahnya maka akan mengalami stres berkepanjangan. Karena itulah ketika sedang dihadapkan dengan tugas yang sangat padat sering kali mereka yang menggunakan sepeda motor lupa untuk mencabut kuncinya atau adalagi yang disibukkan dengan tugas hingga harus semalaman berada di kampus atau tempat-tempat lainnya dan memarkirkan sepeda motornya ditempat sembarangan. Kesempatan ini bagi pelaku kriminal tentu tidak disia-siakan.

Berbeda dengan kota, pencurian di perdesaan pada bulan Rahmadhan terjadi dalam konteks yang lebih kecil seperti ayam, kambing, atau hewan-hewan peliharaan lainnya.

Jika kita pahami dari perspektif psikologi kita tidak boleh langsung memvonis mereka yang melakukan kejahatan dengan menghukum mereka secara adat, ada beberapa alasan-alasan yang mungkin dilakukan seseorang yang menyebabkan dia mencuri. Seperti pada teori hierarki yang dicetuskan oleh Maslow yaitu tentang teori kebutuhan, manusia dapat melakukan berbagai cara agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya oleh karena itu banyak orang yang menghalalkan berbagai cara baik itu secara halal maupun haram.

Maka tidak mengherankan ketika bulan puasa melonjaknya angka tingkat kejahatan serta pencurian. Selain didorong karena adanya faktor kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri, disebabkan juga karena adanya pengaruh sosial dimasyarakat yang membudayakan ketika lebaran harus mengenakan baju baru dan bemewah-mewahan. Terutama pada kalangan ibu-ibu yang mempersiapkan aneka makanan khas di Hari Lebaran.[Red]

Oleh : Sarah Sililiya Az-Badal (Mahasiswa Jurusan Psikologi, Universitas SyiahKuala, Bnda Aceh)
Share on Google Plus

About update atjeh

Atjehupdate.com - Media Tegas Berimbang

0 komentar:

Post a Comment