AtjehUpdate.com, Banda
Aceh
- Narkoba merupakan bahan/zat yang jika dimasukkan kedalam tubuh manusia, baik
secara dihirup, diminum maupun disuntikkan, dapat mengubah pikiran, perasaan
dan suasana hati atau perilaku seseorang. Narkoba juga dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis (perubahan sikap).
Zat berbahaya dan obat
terlarang ini berasal dari tanaman atau juga non tanaman. Baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan
pola pikir seseorang. Lalu hilangnya rasa nyeri dan kontak fisik sehingga dapat
menimbulkan kecanduan dan ketergantungan untuk selalu menggunakan obat
tersebut.
Narkoba tidak hanya populer
di kalangan publik figur, sindikat pemerintah dan masyarakat saja. Banyak para
pelajar, remaja dan mahasiswa yang sudah mengenali dengan jelas apa itu narkoba
dan dampak resikonya bahkan sangat disayangkan sebagian dari mereka ada juga
yang sudah/masih mengkonsumsinya.
Jika ditelisik lebih
mendalam, penyalahgunaan narkoba sudah lama mewabah di masyarakat kita. Apalagi
semua karena faktor uang (ekonomi) dan kecanduan yang diakibatkan oleh
penyalahgunaan narkoba tersebut. Hingga "barang haram" itu pun begitu
mudah diperoleh (diakses) mulai dari anak sekolah pada tingkatan dasar hingga
pengangguran pun sangat gampang untuk mendapatkan uang dalam memperjual-belikan
(transaksi) narkoba.
Kemudian jika dilihat dari
kasus-kasus yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini, masalah
penyalahgunaan narkoba di generasi muda ini dapat dikatakan sulit diatasi
akibat kurangnya kesadaran dan kepedulian dalam sinergi yang melibatkan banyak
faktor, kalangan dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan, seperti pemerintah,
aparat penegak hukum, masyarakat, media massa, keluarga, para pengguna itu
sendiri, dan pihak-pihak lain.
Kontrol
Dari Semua Pihak
Memang pada kenyataannya
masyarakat dan negeri ini sedang menghadapi sebuah ancaman besar, yakni jeratan
narkoba dan bahaya laten sindikatnya yang setiap saat siap menghancurkan masa
depan anak bangsa ini. Tapi dengan kepedulian dan rasa empati bersama
seharusnya orangtua, keluarga dan masyarakat sekitar dapat mengontrol dan tidak
membiarkan anaknya bergaul hingga malam hari dan berkumpul pada
kelompok-kelompok tertentu dalam komunitas yang dapat mencelakakan mereka.
Penyalahgunaan narkoba
dikalangan generasi muda juga terjadi karena korban kurang atau tidak memahami
dan memiliki kesadaran sehingga dapat dibohongi oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab (pengedar) dan bahkan terkadang mencoba-coba pada akhirnya
kecanduan.
Demikian juga halnya
dengan kondisi di pedesaan (gampong) dengan banyaknya lokasi untuk bersembunyi
di dalam hutan seperti kebun sawit, kebun lada dan tempat lainnya memungkinkan
generasi muda terjerumus dalam lingkaran narkoba. Sehingga mereka pun sudah
dapat melakukan oplosan minuman yang dicampur dengan berbagai jenis dan dapat
mendatangkan kenyamanan seperti jenis narkoba yang ada. Bahkan tren terjadi
dikalangan pelajar dan anak remaja adalah menghisap lem dan sejenisnya. Dengan
demikian ini menandakan bahwa darurat narkoba jelas terjadi dan harus menjadi
perhatian serius bagi kita semua. Oleh karenanya perlu kewaspadaan semua pihak.
Peran orang tua dan
keluarga yang tidak tahu atau kurang memahami hal-hal yang berhubungan dengan
narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau pendidikan yang jelas
kepada anak-anaknya akan bahaya narkoba. Perhatian mereka juga sangat
berpengaruh. Orang tua juga bisa memberikan nasihat tentang bahaya narkoba dan
dapat mengawasi pergaulan anaknya agar tidak salah dalam bergaul.
Kemudian karena
terbatasnya dan kurangnya penyuluhan dan ruang informasi di masyarakat mengenai
bahaya penyalahgunaan narkoba juga menjadi PR kita bersama. Untuk itu
penyuluhan dan tindakan edukatif harus direncanakan, diadakan dan dilaksanakan
secara efektif dan intensif kepada masyarakat yang disampaikan dengan sarana
atau media yang tepat untuk masyarakat.
Selamatkan
Dari Narkoba
Sudah menjadi rahasia umum
banyak masyarakat kita yang sudah tahu bahaya laten dan dampak buruk dari
narkoba itu sendiri tetapi masih ada sebagian masyarakat yang masih saja tidak
memperdulikan kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh narkoba tersebut.
Penyebaran dan penyalahgunaan narkoba yang sudah sangat jelas dilarang oleh
agama dan negara namun sangat disayangkan banyak generasi muda yang masih
berada dalam lingkungan (lingkaran) pengguna, pengedar, pemain bahkan sebagian
sindikatnya jadi juragan narkoba dengan berbagai faktor dan alasan. Sementara
pihak pengambil kebijakan bahkan orang tua si korban/pelaku sekalipun tidak
memperdulikan masa depan generasi muda ini.
Kenyataan ini juga
seharusnya membelalakkan mata kita, bahwa bahaya narkoba bagi generasi muda
begitu sangat memprihatinkan. Walaupun sudah banyak gembong dan pengedar
narkoba yang ditangkap dan di penjara, tetapi peredaran narkoba sepertinya
susah untuk dicegah dan ditanggulangi. Cara menghindari penyalahgunaan narkoba
di masa sekarang ini membutuhkan kerjasama yang serius dan baik dari pemerintah
serta aparat dan kita sebagai masyarakat yang dalam rangka penanggulangan dan
pencegahan bahaya narkoba ini.
Menurut penulis seorang
public figur, tokoh masyarakat, pemerintah serta orang tua harusnya bisa
menjadi contoh agar generasi muda terhindar dari bahaya laten narkoba. Jika
seluruh stakeholder bisa bersinergi dalam mensosialisasi dan memberikan
pemahaman tentang dampak narkoba bagi generasi muda berjalan dengan baik maka
generasi muda Aceh pada khususnya dan Indonesia pada umumnya bisa terbebas dari
ikatan dan belenggu narkoba.
Semua pihak seharusnya
menjadi wadah dan ruang sinergitas bagi terbentuknya sumber daya manusia yang
berkualitas dengan seperangkat intelektualitas, moralitas dan spiritualitas
yang memadai, sehingga tidak bisa dicemari dan dikontaminasi oleh sejumlah
oknum perusak dan tidak bertanggungjawab yang menghancurkan masa depan generasi
muda bangsa. Semoga!.[Red]
Oleh: Riri Isthafa Najmi
S.Pd (Ketua Kaderisasi dan Pembinaan Pemuda Barisan Sirah Indonesia Generasi
Muda Anti Narkoba).
0 komentar:
Post a Comment