Minim Sarana Ibadah, Pemkab Pidie Jaya Lebih Utamakan Proyek Fisik Lainnya

Rate this posting:

{[['

']]}

AtjehUpdate.com, Pidie Jaya – Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya lebih mengutamakan pembangunan jalan baru dan jembatan baru daripada pembangunan kembali mesjid dan meunasah yang roboh akibat gempa 7 Desember 2016 lalu. Demikian disampaikan oleh Anggota DPRK Kab Pidie Jaya, Hasan Basri,melalui rilisnya (10/5).

Lebih lanjut Hasan Basri merincikan, bahwa hal tersebut dapat dibuktikan dengan usulan anggaran yang diajukan oleh pemkab pada DPRK, sesuai dana alokasi yang dibutuhkan sebesar Rp. 343.511.900.000,- diantaranya untuk bantuan stimulant rumah rusak berat sebesar Rp. 187.170.000.000,-, rumah rusak sedang sebesar Rp. 90.840.000.000,-.

Politisi dari PAN ini juga menyampaikan, bahwa sisa dari keseluruhan anggaran itu akan dipergukan untuk pembanguan jalan dan jembatan baru, yang seharusnya dapat diperuntukkan untuk hal yang lebih mendesak, yaitu pembangunan mesjid dan meunasah yang rusak serta rubuh akibat gempat pada bulan bulan Desember tahun 2016 lalu.

Dirinya juga menolak Rencana Pemkab Pijay untuk dianggarkan dana bagi pembangunan jalan baru dan jembatan baru. Karena menurutnya, sarana ibadah sangat lebih penting diutamakan untuk dibangun, seperti mesjid dan meunasah. Aceh dan Pidie Jaya khususnya, merupakan Kabupaten dengan Syariat Islam dan sebagai daerah percontohan di Aceh, “terlebih kabupten Pidie Jaya adalah sebagai pusatnya para Ulama Kharismatik Aceh” tandasnya.

Ditempat terpisah, dr Ridwan Gayo, dari LSM Damai Aceh juga menyatakan, bahwa dengan adanya pembangunan sarana dan prasarana fisik, baik jembatan, dan jalan-jalan lain di kab.Pidie Jaya, akan menimbulkan peluang Korupsi yang sangat besar, dan pembagian Fee Proyek sebesar 10 sd 20 % terhadap proyek tersebut. Serta peluang ini akan dimanfaatkan sebagai korupsi bancakan di Pidie Jaya, terlebih kabupaten itu akan menghadapi pilkada Bupati dan Wakil Bupati periode 2018-2023 nanti.

Maka seharusnya pejabat daerah yang menjabat pada masa sekarang ini harus lebih mementingkan dan mengutamakan pembangunan sarana ibadah sebagai wujud pembangunan akhlak dan ketqwaan, demikian pungkasnya.[Red]