
LANGSA – Atjehupdate.com,Terkait adanya pemberitaan yang menyudutkan pihak PTPN I telah menciptakan pengangguran massal tidaklah benar. Pihak manajemen salah satu Anak perusahaan BUMN Perkebunan itu menepis anggapan tersebut, hal
ini disampaikan oleh Ir. Sayid
Abdurrahman, MM selaku Direktur Operasional PTPN I.
Menurutnya permasalahan
yang sebenarnya terjadi adalah bahwa
para karyawan outsourcing tersebut berada dibawah naungan pihak penyedia jasa
tenaga kerja, yaitu PT. Sahara Outsourcing Security.
Ia merincikan bahwa masa
kontrak kerjasama antara PTPN I dengan PT. Sahara Outsourcing Security akan berakhir
pada tanggal 31 Desember 2016, hal ini
tertuang di dalam surat yang dilayangkan oleh PTPN I kepada pihak ketiga tersebut sesuai dengan UU Tenaga Kerja Nomor 13 tahun 2013 Kepmen Tenaga kerja nomor KEP 101/MEN/VI/2004,
Nomor KEP 220/MEN/X/2004 dan Permen Tenaga Kerja Nomor 19 tahun 2012 serta
surat perjanjian penyedia jasa tenaga kerja Nomor 01.6/X/SJAN/1.1/2015
tanggal 02 Februari 2015.
Sehingga jelas bahwa
pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh PT Sahara ini karena masa kontrak
kerjasama PTPN I dengan PT.Sahara yang akan berakhir, jikalau para karyawan
outsourcing ini masih dipekerjakan setelah tanggal berakhirnya kontrak tersebut, maka tidak ada dasar hukum bagi PTPN I untuk membayar gaji mereka
.
Untuk kedepan PTPN I akan menata kembali sistem penerimaan tenaga outsourcing yang mengacu pada kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Apalagi saat ini PTPN I
memiliki banyak sekali kewajiban yang harus diselesaikan baik kepada negara dalam bentuk pajak, kewajiban kepada karyawan dalam bentuk gaji dan
tunjangan, santunan Hari Tua kepada
pensiunan yang belum seluruhnya mampu dibayarkan kepada karyawan yang telah
memasuki masa pensiun, kredit
perbankan dan berbagai kewajiban kepada mitra lainnya.
Oleh karenanya, sangat
penting bagi perusahaan saat ini untuk melakukan
penataan kinerja dengan melakukan
upaya optimalisasi penggalian potensi produksi dan efesiensi.
Sumber pendapatan perusahaan saat ini hanya berasal
dari produksi tandan buah segar (TBS) yang produksi rata-rata saat ini masih dibawah 1000 ton perhari. Dengan pencapain produksi TBS yang masih
rendah saat ini tentunya belum seimbang
dengan beban usaha yang harus
dipikul oleh perusahaan
yang mempekerjakan lebih dari 5000 orang karyawan ini.
Hal ini tentu membuat beban kedepan akan menjadi
lebih berat apabila tata kelola perusahaan tidak diatur dengan baik. Saya yakin semua pihak berharap PTPN I untuk terus bangkit dan berkembang sehingga mampu memenuhi
harapan semua stakeholder.
Sayid berharap, agar semua pihak dapat memahami dan menyikapi pemutusan hubungan
kerja yang dilakukan oleh PT Sahara Outsourcing Security ini
dengan bijak serta tidak ada yang
memunculkan opini negatif yang justru keluar dari substansi yang sebenarnya.
Sangat tidak mendasar apabila dikatakan bahwa PTPN I telah menciptakan pengangguran secara massal, buktinya dalam keadaan sesulit apapun, PTPN I masih tetap mempertahan karyawan yang berjumlah lebih dari 5000 orang ini. Tetapi yang sedang dilakukan justru penataan sistem untuk mengembangkan
perusahaan secara lebih baik, sehingga disaat kondisi perusahaan semakin baik maka peluang kerja akan terbuka lebih besar lagi dari yang ada sekarang , demikian tutup pria yang dikenal sangat ramah ini.(RED)
0 komentar:
Post a Comment