AtjehUpdate.com, Banda Aceh - Penutupan Mesjid
Al Aqsa Palestina pekan lalu yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap Umat
Muslim merupakan tindakan tidak beradab. Karena pihak keamanan pemerintah
Israel yang bersiaga di komplek mesjid Al Aqsa akan melarang bahkan mengusir
siapapun umat muslim yang hendak melakukan peribadatan.
Hal itu pun mendapat
kecaman keras dan ancaman untuk memboikot produk Yahudi-Israel dari berbagai
Ormas Islam di Wilayah Aceh yang tergabung dalam Generasi Islam Aceh (GIA)
seperti rilis yang disampaikan ke media, Rabu (26/7).
Pimpinan Ormas Islam yang
tergabung dalam GIA, terdiri dari Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (DPD IMM) Aceh, Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (PW KAMMI) Aceh, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (BADKO
HMI) Aceh, Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) Aceh serta
Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PW HIMMAH) Aceh. Para
pimpinan GIA tersebut sepakat menyerukan masyarakat Aceh khususnya untuk
membaikot produk Israel yang selama ini menjadi penyumbang terbesar dalam
mempersenjatai militer Israel.
Hal tersebut disampaikan
oleh ketua PW HIMMAH Aceh, Toni Firmanyas. Dia mengatakan bahwa Israel sudah
diluar batas dan pemboikotan adalah salah satu cara untuk membantu muslim di
Palestina agar melemahkan perekonomian barat dalam memberikan sumbangan kepada
pemerintah Israel.
"Kami mengecam karena
sangat diluar batas kemanusiaan dan norma sosial yang berlaku. Kami juga
mengajak umat muslim untuk membaikot produk-produk yang kita kenal sebagai
perusahaan penyumbang bagi pemerintah dan rezim Israel," kecam Toni.
Dalam hal senada juga
disampaikan oleh Ketua Umum BADKO HMI Aceh, Mirza Fanzikri. Ia juga mengecam
tidakan Israel dan meminta Pemerintah Indonesia serta Dewan Keamanan PBB untuk
bersikap tegas dan objektif.
"Kami mengecam
tindakan Israel terhadap Palestina dan meminta pemerintah Indonesia melakukan
upaya perlindungan serta pembelaan terhadap negeri terjajah ditambahnya
sendiri, Palestina," tegas Mirza.
Mirza juga mengajak umat
islam untuk bersatu melawan kejahatan Israel terhadap Palestina, terutama
terhadap ummat Islam.
"Ummat muslim harus
bersatu melawan kejahatan Israel, baik secara politik, hukum, dan ekonomi. Kami
berharap PBB bersikap Objektif dalam kasus ini," imbuh ketua BADKO HMI
Aceh.
Selain itu, ajakan juga
datang dari Ikhsan Azhar selaku ketua PW PII Aceh. Dia mengajak umat Islam ban
sighom doenya untuk menghentikan pembelian produk-produk Israel.
"Kami Menganjurkan
kepada umat muslim di indonesia khususnya aceh untuk menghentikan pembelian
produk-produk menyongkong pendanaan untuk israel, yang telah memblokade mesjid
umat islam," tutur ketua PII Aceh Ikhsan Azhar.
Selanjutnya, hal senada
juga disampaikan oleh Mizan Aminuddin selaku ketua DPD IMM Aceh mengatakan
bahwa, "Perlu saya pertegas bahwa penderitaan mereka (rakyat Palestina)
juga penderitaan umat muslim di seluruh dunia," tegas ketua DPD IMM Aceh
tersebut.
"Saya, Mizan
Aminuddin atas nama lembaga, kami mengecam keras terhadap penutupan mesjid Al
Aqsa dikarenakan perbuatan yang sangat biadab, terkutuk dan tentu kami sepakat
bersama umat muslim lainnya khususnya di Aceh agar lebih peduli untuk membaikot
produk-produk Israel yang selama ini sebagai donatur utama dalam mempersenjatai
militer yahudi laknatullah," tegas Mizan.
Tuanku Muhammad selaku
Ketua KAMMI Aceh juga menyampaikan kecaman dan himbauan serupa. Ia menyebutkan
bahwa tindakan Zionis Israel menutup mesjidil Aqsa dengan aksi kekerasan yang
menjadi milik umat Muslim sudah sangat melampaui nilai-nilai kemanusiaan.
"Sudah saatnya
seluruh manusia di muka bumi ini mengecam Israel. Salah satu cara yang bisa
kita lakukan saat ini adalah melakukan aksi pemboikotan terhadap produk-produk
Israel," Pungkas Tuanku Muhammad.
"Pemboikotan ini
bertujuan melemahkan Israel dari segi perekonomian. dan perdagangannya untuk memperkuat
senjata dan militernya. Agar dengan begitu Israel bisa menghentikan aksi
penjajahannya atas bumi Palestina". Tutup ketua PW KAMMI Aceh.[Najmi]
0 komentar:
Post a Comment