LANGSA - Sejumlah Organisasi Kemasyarakatan
(OKP), Lembaga Swadaya Masyarakat serta
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa meminta Walikota Langsa, untuk
mengevaluasi kembali kinerja manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa.
Permintaan tersebut bukan tanpa alasan, adanya berbagai berita
miring yang kerap diberitakan baik di media online maupun media cetak yang menerpa lembaga pelayanan kesehatan tersebut.
Kondisi itu sangat berdampak terhadap citra lembaga RSUD dan nama baik kota
langsa secara umum.
Edi Anwar, Sekretaris DPD Pemuda Pancasila (PP) Kota Langsa
kepada Atjehupdate.com, Jum'at 3/3 mengatakan, sudah semestinya Walikota melakukan evaluasi
terhadap kinerja manajemen RSUD Langsa.
Edi yang juga merupakan wartawan senior kota langsa ini
menjelaskan, langkah dan kebijakan tersebut patut dilakukan oleh orang nomor
satu di kota langsa, yaitu mereformasi manajemen.
"Penyegaran manajemen mulai dari tingkat pimpinan dan
pejabat penting di RSUD langsa adalah solusi yang tepat." ujarnya.
Sementara itu ditempat terpisah Direktur Eksekutif Gadjah Puteh,
Sayed Zahirsyah Al-Mahdaly mengatakan, “Berbagai isu negatif menimpa RSUD
langsa yang dilansir oleh sejumlah media seperti dugaan rekam medik yang dijual
kiloan, dugaan obat kadaluarsa tidak dimusnahkan dan dibawa keluar dari
lingkungan Rsu, Bahkan berita negatif yang
menyentuh ranah privasi direktur RSUD Langsa juga tak luput dari
pemberitaan”.
Dan yang teranyar adalah pemberitaan oleh media terkait isu dugaan
pelecehan seksual terhadap salah seorang pasien rumah sakit yang di tenggarai
dilakukan oleh salah seorang oknum perawat. Bahkan dikabarkan korban
telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
"Ada apa ini, dan apa sesungguhnya yang terjadi di RSUD
Langsa. Benar atau tidak ada peristiwa itu. Berbagai pertanyaan muncul ditengah
publik. Manajemen RSUD langsa mesti menjelaskannya. Bagaimana duduk
permasalahan yang sebenarnya, supaya tidak terjadi timbulnya fitnah”.
Berbeda halnya jika persoalannya telah sampai keranah hukum,
maka semua pihak tentunya harus menghargai dan menghormati prosesnya, serta
menuggu hasil pemeriksaan. Manajemen RSUD juga harus menyampaikan kondisi itu
kepada publik, langkah itu adalah bagian dari bentuk transparansi.
Dirinya berharap kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut,
terpelihara dan terawat dengan baik. Menurut Sayed, resikonya sangat
berat, dikarenakan ini menyangkut
reputasi, nama baik lembaga dan daerah.
"Kita minta kepada Walikota dapat mengambil sikap tegas,
yaitu mengevaluasi kembali kinerja manajemen RSUD langsa,"pintanya.
Sementara itu tanggapan yang berbeda disampaikan oleh anggota
DPRK langsa dari fraksi partai Golkar Rubian Harja. Dirinya yakin walikota
langsa terus mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di RSUD Langsa.
"Insya Allah, saya yakin Walikota Langsa memantau setiap
perkembangan yang terjadi di RSUD" ujarnya.
Dalam pengambilan keputusan, menurut Rubian, Walikota tentunya
tidak ingin gegabah. Dimana mengedepankan prinsip kebajikan bagi semua pihak, demikian ungkapnya.[Jagad]
0 komentar:
Post a Comment