ist
Jakarta - Sebuah penelitian
mengungkap, 1 dari 5 remaja terbangun di malam hari. Bukan untuk ke kamar
mandi, melainkan untuk mengecek update di media sosial melalui ponsel atau
gadget mereka.
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Youth Studies ini menyebut para remaja jadi 3 kali lebih rentan mengantuk saat sekolah. Kebahagiaan dan kualitas hidupnya ikut terganggu karenanya.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan melibatkan 900 anak sekolah usia 12-15 tahun. Mereka diminta mengisi kuesioner tentang pola tidur dan kebiasaan mereka di media sosial (medsos). Mereka juga diminta mengukur tingkat kebahagiaan dalam berbagai aspek kehidupan.
Hasilnya, 1 dari 5 remaja hampir selalu bangun tengah malam untuk membuka medsos. Dibanding remaja putra, remaja putri lebih sering melakukannya pada malam hari.
Para remaja yang selalu terbangun pada malam hari untuk membuka medsos teramati 3 kali lebih rentan mengantuk di sekolah. Dan berdasarkan kuesioner, mereka secara signifikan lebih tidak bahagia dibanding remaja yang baru terbangun setelah pagi tiba.
"Penggunaan medsos tampak telah mengganggu 'kekudusan' tempat tidur," kata Prof Sally Power yang melakukan penelitian tersebut, dikutip dari Sciencedaily, Selasa (17/1/2017).Atjehupdate.com
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Youth Studies ini menyebut para remaja jadi 3 kali lebih rentan mengantuk saat sekolah. Kebahagiaan dan kualitas hidupnya ikut terganggu karenanya.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan melibatkan 900 anak sekolah usia 12-15 tahun. Mereka diminta mengisi kuesioner tentang pola tidur dan kebiasaan mereka di media sosial (medsos). Mereka juga diminta mengukur tingkat kebahagiaan dalam berbagai aspek kehidupan.
Hasilnya, 1 dari 5 remaja hampir selalu bangun tengah malam untuk membuka medsos. Dibanding remaja putra, remaja putri lebih sering melakukannya pada malam hari.
Para remaja yang selalu terbangun pada malam hari untuk membuka medsos teramati 3 kali lebih rentan mengantuk di sekolah. Dan berdasarkan kuesioner, mereka secara signifikan lebih tidak bahagia dibanding remaja yang baru terbangun setelah pagi tiba.
"Penggunaan medsos tampak telah mengganggu 'kekudusan' tempat tidur," kata Prof Sally Power yang melakukan penelitian tersebut, dikutip dari Sciencedaily, Selasa (17/1/2017).Atjehupdate.com
0 komentar:
Post a Comment