Jurnalisme Dimata Ketua Umum PPWI Pusat

Rate this posting:
{[['']]}

JAKARTA - Secara prinsip, PPWI mendorong agar informasi tidak dijadikan komoditas produksi, sehingga aturan media massa dikelola hanya oleh perusahaan, seperti PT dan semacamnya, hal ini bertentangan dengan hakekat informasi yang berfungsi sosial. Ketika informasi masuk ke ranah perusahaan, maka berlaku hukum ekonomi "Dengan Modal Sekecil-kecilnya, mendapatkan untung sebesar-besarnya". Dalam kondisi itu, kejernihan dan kejujuran informasi menjadi tereduksi, dan pada tahap kritis, dan pada akhirnya akan hilang ditelan tebal-tipisnya amplop.

Bagi PPWI, jurnalistik (yang obyek utamanya adalah informasi), merupakan dunia belajar-mengajar di tengah-tengah masyarakat tanpa batas ruang dan waktu. Jurnalisme adalah dunia pendidikan, yang oleh karenanya harus tetap steril dari kegiatan transaksional ekonomi-bisnis. Sama seperti sekolah, kampus, madrasah, jika dikelola oleh entitas badan usaha berupa PT, dapatlah dibayangkan betapa hancurnya peradaban manusia di negeri ini suatu saat nanti, akibat harga informasi yang demikian mahal, yang pada sisi lain kebohongan informasi merebak meracuni generasi demi generasi.

Satu lagi, jangan bermimpi menjadi kaya, atau minimal hidup mapan dengan menyandarkan diri pada kerja-kerja jurnalistik, hampir mustahil impian itu dapat diraih, kecuali berdagang informasi dengan ramuan kebohongan.

PPWI meletakkan dasar anggapan bahwa jurnalisme hanyalah sebagai perahu belaka, bukan tujuan, juga bukan mesin produksi. Melalui jurnalisme, setiap penumpang perahu akan bertemu banyak orang, banyak pihak, dari berbagai latar belakang. Pertemuan-pertemuan itulah yg memberi peluang bagi setiap pelaku jurnalisme (profesional maupun pewarta warga) membangun relasi bisnis untuk menunjang hidup dan kehidupannya.

Demikian untuk menjadi maklum dan sebagai referensi bagi semua Pewarta Warga Indonesia. Terima kasih.


By. Wilson Lalengke (Ketua Umum PPWI).[Red]
Share on Google Plus

About update atjeh

Atjehupdate.com - Media Tegas Berimbang

0 komentar:

Post a Comment