Timses Rocky Bantah Tudingan Adi Maros

Rate this posting:
{[['']]}



ACEH TIMUR – Terkait pernyataan Ketua Relawan pasangan calon bupati dan wakil bupati Aceh Timur, Ridwan Abubakar-Tgk Abdul Rani, Abdul Hadi Habidin alias Adi Maros yang menuding bahwa calon bupati Aceh Timur, Hasballah M. Thaib merupakan seorang mafia pupuk, mendapat tanggapan serius dari Panglima wilayah Peurelak, Hamdani yang akrab disapa Wakdan.


Menurut Wakdan, tudingan Adi Maros tersebut sangat tendensius dan penuh intrik politik.

“tudingan tersebut sangat tendensius, itu bukan saja merendahkan Rocky namun juga merendahkan para penegak hukum, lagian jikapun tudingan itu betul, bagaimana mungkin seorang Rocky minta tolong ke Adi Maros, memangnya si Adi Maros Panglima TNI atau Kapolri? atau jangan-jangan dia Mafia Kasus (Markus)?” ujar Wakdan kepada Aceh Watch.

Sementara itu, PoeNang, mantan komandan tempur Rocky meragukan pernyataan yang keluar dari mulut Adi Maros.

”Saya kenal betul Rocky, ia adalah salah satu panglima operasi pasukan tempur yang paling ditakuti (camp 05), ia dibawah didikan saya dan juga Alm. Abu Chiek, Bang Din Mando dan Bang Liton. Beliau anaknya gesit dalam peperangan serta sangat setia, disiplin dan bertanggungjawab menjaga barisan dan mental pasukan, yang lebih penting adalah dia tidak pernah meninggalkan pasukan dan kawan-kawannya, makanya sampai saat ini Rocky sangat dipercaya oleh kawan-kawannya dan masyarakat Aceh Timur, Sifat Rocky itu, sangat berbeda dengan sifat Adi Maros,coba kita lihat dulu omongannya, Adi Maros pernah bilang akan keluar dari Golkar, jika partainya tersebut tetap dukung Ahok, tapi faktanya Golkar tetap dukung Ahok dan dia tidak juga keluar,” Ujar PoeNang.

Beliau juga menuturkan bahwa jejak rekam Adi Maros merupakan salah satu hal yang membuat dia tidak percaya ucapan Adi Maros.

” Adi Maros itu pernah coba-coba mau bergabung dengan GAM diawal perjuangan, namun baru 7 bulan bolak-balik masuk  camp, sebelum melakukan latihan khusus dia sudah menghilang tanpa jejak dan dapat kabar dari kawan dan keluarganya, istilah orang Aceh “Kaa Spot Jantong dan Han ek theun loen plueng lam uteuen” lanjut PoeNang, Tahun 2000 terdengar khabar Adi Maros sudah menyatakan diri bergabung dengan NKRI disaat yang lain masih berjuang dan bertahan” tambah PoeNang.

PoeNang menambahkan, bahwa wajar jika kita melihat perjalanan politik Adi Maros pindah-pindah partai dan setengah-setengah kerjanya.

“Dia juga menyebut bahwa Adi Maros sering  suka loncat-loncat Partai,ketidakpuasan selalu jadi alasannya untuk pindah partai, memangnya partai alat pemuas nafsunya, nyaleg di DPR RI gagal, DPRA Gagal, nyoba calon Bupati Gagal, kemudian tidak puas dengan partainya, ia kemudian masuk kelompok ini, masuk kelompok itu, serta hanya mendompleng nama dari sempalan GAM, mungkin untuk numpang tenar, namun biasanya selalu sial.” pungkas PoeNang.[AcehWatch]

Share on Google Plus

About update atjeh

Atjehupdate.com - Media Tegas Berimbang

0 komentar:

Post a Comment