AtjehUpdate.com,
Aceh Besar - Konsorsium Peusaba dan Hikmah, pasang Kain Kuning Simbol
Persaudaraaan Aceh-Melayu, pada Nisan Tgk Bak Lingge, Teungku Lhok Leuot dan
Makam Putroe Blieng Indra Kusuma, di Desa Ulee Tuy Darul Imarah Aceh Besar,
Rabu (22/3).
Konsorsium Peusaba
(Peubeudoh Sejarah Adat dan Budaya Aceh), dan Hikmah (Himpunan Kedaulatan
Melayu Islam Akhir Zaman), Malaysia,
memasang Kain kuning di tiga komplek Makam, di desa Ule Tuy Darul Imarah
Aceh Besar.
Menurut Ketua Panitia
Peusaba, Prof Fadhlan Amini, yang didampingi Mawardi Usman, beserta para
anggota konsorsium dari berbagai organisasi, kepada Atjehupdate.com, tujuan
acara ini adalah, ”Bahwa kami memasang kain kuning ini sebagai simbol dekatnya
hubungan Aceh dan Melayu”.
“Kain kuning dibawa khusus
dari Malaysia, tepatnya Negeri Selangor, sedangkan talinya dibeli dari negeri
perak Malaysia. Pemasangan ini juga bertujuan sebagai kenang-kenangan bagi
generasi Melayu-Aceh yang akan dating”, tambah Prof Fadhlan.
Mawardi Usman yang ikut
mendampingi rombongan dari negeri melayu ini juga mengatakan, “Ketua Hikmah,
Kanda Radzi Sapie, sudah berkali-kali datang ke Aceh, dan saya kira sebagai
kenang-kenangan, betapa akrabnya Aceh Melayu, maka sangat baik kalau dipasang
kain kuning pada Nisan Pembesar Aceh zaman dulu dan juga untuk mencegah
rusaknya situs yang sering digunakan sebagai tempat asah parang dan mengikat
lembu”. Demikian kata Mawardi Usman.
Ketua Hikmah, Radzie
Sapiee, amat senang dengan acara pemasangan kain kuning ini, acara yang awalnya
diagendakan pada hari minggu, namun diundur karena ada sesuatu dan lain hal.
Pemasangan kain kuning
tersebut dilakukan di Komplek Tgk bak
lingge, Tgk Lhok Leuot, dan terakhir
pemasangan di komplek makam Eumpe Blieng atau Putroe Blieng Indra Kusuma, yang
juga istri Sultan Johan Syah (1205-1234 M), dari pernikahan ini, lahirlah
Sultan Ahmad Syah pendiri kota Masah Di Indrapuri. Semua lokasi makam berada
didesa Ulee Tuy, Darul Imarah Aceh Besar.
Di dekat makam Eumpe Blieng
terdapat Kolam mata air yang jernih, suasana yang sejuk membuat tamu Malaysia
amat senang sekali dan memutuskan ikut mandi disana bersama masyarakat sekitar.
Semoga hubungan Aceh-Melayu terus terjaga hingga selamanya, tutup Mawardi.[Red]
0 komentar:
Post a Comment